Siapa yang tak kenal dengan Gunung Kambing, gunung yang ketinggiannya berkisar 1.200 meter di atas permukaan laut atau jarak tempuh perjalanan bila mendaki untuk sampai ke puncak kurang lebih dari satu sampai dua jam ini, mempunyai daya tarik tersendiri bagi yang pernah melihat langsung keindahan Kota Palopo dari atas pundaknya.
Memang berbeda, apabila mengunjungi wisata cafe ala Gunung Kambo. Di mana yang satu cukup mengandalkan Bensin, sedangkan yang satunya lagi mengandalkan Nasi.
Gunung Kambing berada di wilayah Salobulo, Ratulangi, dimulai dari kuburan Pahlawan sampai Kuburan China. Kalau dilihat dari depan, posisinya berada di sebelah kanan Anda, sedangkan yang berada disebelah kiri dinamakan Gunung Bota'. Pun untuk mencapai lokasinya bisa melalui jalur Kuburan Pahlawan, Perumahan Libukang Permai atau mau lebih cepatnya lewat jalur Kuburan China atau lewat jalur belakang STM.
Bila diflashback kebelakang sekitar tahun 80/90-an, Gunung Kambing merupakan salah satu ikon favorit wisata alam khususnya Remaja Palopo yang kala itu masih menyandang status sebagai Kabupaten Luwu atau Kota Administratif.
Menurut salah seorang eks anggota Organisasi Pemuda Kreapel yang dulunya bermarkas di Penggoli (;sekarang sudah nonaktif), bahwa pernah di Gunung Kambing itu, diadakan Lomba DomEngPrEs. Bayangkan, gunung yang identik dengan pepohonan, hutan belantara, gelap, banyak nyamuk dan sebagainya.
Ternyata, jadi tempat acara Ma'DomEngPrEs. Saking ramainya, sampai-sampai sumber mata air nyaris kering. Sayangnya, moment seperti ini tidak tercatat di Museum Rekor Indonesia.
Dan bukan ini saja, jauh hari sebelum orang mengenal Tongsis untuk FotoSelfie, ternyata Anak Palopo sudah menggunakannya terlebih dahulu. Insha Allah, semoga Blog PalopoJempol menemukan bukti nyata dari hasil jepretan ini, dan akan mempublishkannya buat Anda.
Keindahan Kota Palopo saat matahari terbit (sunrise) di pagi hari sungguh menakjubkan. Biasan cahaya sang surya bersatu padu dengan warna kelabu awan di atas hamparan laut yang dihiasi oleh deretan Bagang Tottong seakan membentuk sebuah kalimat rahasia. Belum lagi saat padamnya satu persatu lampu-lampu jalan dalam kota.
Jangan dikata, pada malam hari, Kota Palopo bermandikan cahaya apalagi kalau malam minggu, lampu-lampu kendaraan bermotor lebih banyak ke Jalan Lingkar dan Pelabuhan Tanjung Ringgit.
Di awal millenium, Gunung Kambing masih menjadi pilihan terbaik untuk melakukan kegiatan-kegiatan outdoor seperti lomba lintas alam. Sampai-sampai perguruan silat saja menjadikan gunung kambing sebagai tempat untuk pengambilan sekaligus kenaikan sabut perguruan.
Karena selain mudah dijangkau, lokasinya pun berada di dalam kota. Jadi, tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam tuk sampai ke sana. Setelahnya itu, seiring dengan berjalannya waktu, sumber mata air di Gunung Kambing sedikit demi sedikit menghilang dan akhirnya pesona Gunung Kambing sudah tak dilirik lagi.